PRANOTO MONGSO
Pengetahuan tentang keadaan dan
jalan musim sangat dibutuhkan bagi setiap orang yang bergerak dibidang
pertanian.Sebagai dasar untuk menetukan musim itu, diambil perhitungan tentang
keadaan dan jalanya bintang bintang yang tertentu dilangit.
Dengan pranata mangsa ini, waktu didalam setahun dibagi menjadi 12 musim.
Persesuaian dengan bulan masehi dan keadaan alam serta sifat mangsa / musim adalah sebagai berikut :
I. Kasa
dari tanggal 23 Juni sampai 2 Agustus ( 41 hari )
Perlambangnya : Sesotya
murco saking ngembana (Permata jatuh dari tempat Permatanya)
Angin : dari timur laut ke barat
daya
Hawa : Siang hari panas dan malam
hari dingin.
Keadaan alam : Musim gugur daun
tanah mulai kering. Binatang serangga mulai bertelur, mata air sudah
kecil.
Saat untuk : Persiapan
untuk tanam palawija disawah.
II. Karo
dari tanggal 2 agustus sampai 26 agustus ( 23 hari )
Perlambangnya : Bantolo
rengko ( tanah merekah )
Angin : dari timur laut ke barat
daya
Hawa
: Siang hari panas dan malam hari dingin.
Keadaan alam :
Tanah menjadi kering mulai perah tela.
Saat
untuk : Tanaman palawija
disawah mulai tumbuh.
III. Katelu
dari tanggal 26 Agustus sampai 19 September ( 24 hari )
Perlambangnya : Reseni (
segar, akar mulai menjalar )
Angin : utara ke selatan,
jalanya sedang
Hawa : Kering dan panas.
Keadaan alam : Gadung, temu,
bumbu, tampak mulai tumbuh.
Saat untuk : Tanaman palawija
berbunga sampai berbuah
IV. Kapat
dari tanggal 19 September sampai 13 Oktober ( 25 hari )
Perlambangnya : Lumanding resmi (
riang gembira )
Angin : dari Barat laut ke
tenggara, sepoi sepoi.
Hawa : Kering dan panas.
Keadaan alam :mata air
banyak menjadi kering, burung burung manya membuat sarangnya. Pohon
randu berbuah. Gadung – temu dan bumbu bertunas, mangga mulai masak.
Saat untuk : Menanam palawija.
V. Kalima
dari tanggal 13 Oktober sampai 9 Nopember ( 27 hari )
Perlambangnya : Pancuran
semawur iang jagat ( hujan mulai turun )
Angin : dari barat laut ke
tenggara, kuat dan kadang kadang diiring hujan.
Hawa : Mulai basah
Keadaan alam :
Pohon asam berdaun, ular lalat mulai keluar, gadung ubi mengeluarkan daun
muda, mangga mulai masak.
Saat untuk : Menanam dihuma
dan persiapan penanaman padi sawah.
VI. Kanem
dari tanggal 09 Nopember sampai 22 Desember ( 43 Hari )
Perlambangnya : Nikmating
rasa mulyo ( tumbuh rasa bahagia )
Angin : dari barat ketimur, keras
dan tempo tempo badai.
Hawa : basah dan dingin karena
angin dan hujan.
Keadaan alam : rambutan, durian
dan manggis mulai masak.
Saat untuk : Menanam padi di
sawah
VII.
Kapitu dari tanggal 22 Desember sampai 03 Pebruari ( 43
hari )
Perlambangnya Guci pecah
inag lautan ( mata air menjadi besar )
Angin datang dari barat,
tetapi tidak tetap keadaanya.
Hawa amat basah, dingin,
banyak hujan.
Keadaan alam Sumber air
tambah besar, sering banjir. Burung gelisah karena sulit cari makan.
Saat untuk melanjutkan
penanaman padi jangan melewati musim ini.
VIII. Kawolu
dari tanggal 03 Pebruari sampai 01 Maret ( 27 hari )
Perlambangnya : Puspa ajrah
jroning kayun ( ibaratnya bungaberhamburan di sanubari seseorang ).
Angin dari barat daya ke
timur laut, keras dan tempo tempo berbolak - balik, hawa mulai panas.
Hawa : basah, hujan agak
berkurang, hawa mulai panas.
Keadaan alam : Binatang kecil
kecil terbang kesana- sini (kunang dan sebagainya). Burung burung
tenggerek menggerekan suaranya.
Saat untuk panen jagung
ditanah kering, tanaman padi menghijau.
IX. Kasanga
dari tanggal 01 Maret sampai 26 Maret ( 25 hari )
Perlambangnya : wedaling wecana (
terdengarnya bunyi- bunyian alam burung dan sebagainya .
Angin : datang dari selatan tetap
dan kuat.
Hawa : hujan berkurang, gledek
banyak terdengar hawa masih basah.
Keadaan alam
: -
Saat untuk masaknya jeruk
manis, duku, gandaria.
X. Kasadasa
dari tanggal 26 maret sampai 19 april ( 24hari )
Perlambangnya, gedong minep
jroning kalbu ( mengibaratkan akan kepuasan sanubari )
Angin dari tenggara tetap kuat.
Hawa hujan terus berkurang, hawa
masih basah.
Keadaan alam burung – burung
ramai membuat sarangnya.
Saat untuk Panen padi huma dan
sawah.
XI. Desta
dari tanggal 19 April sampai 12 Mei ( 23 hari ).
Perlambangnya , pemangkas sinoro
wedi ( Petani sedang sibuk panen padi ).
Angin dari timur ke barat sepoi.
Hawa siang panas malam dingin.
Hujan turun sewaktu- waktu
Keadaan alam burung mengeram.
Saat untuk Panen padi sawah,
panen tanaman yang berumbi.
XII. Sadha
dari tanggal 12 Mei sampai 22 Juni ( 41 hari )
Perlambangnya , tirto syah saking
sasono ( air hujan meninggalkan alamnya ).
Angin, dari timur ke barat sepoi.
Hawa siang panas, malam dingin,
hujan turun sewaktu - waktu
Keadaan alam buah buahan seperti
jerruk keprok, nanas, kepel, kesemek, asem mulai masak.
Saat untuk selaesainya panen
padi sawah.
CARA MENENTUKAN TYPE CURAH HUJAN DENGAN SISTEM SCHMIDT – FERGUSON.
CARA MENENTUKAN TYPE CURAH HUJAN DENGAN SISTEM SCHMIDT – FERGUSON.
Bulan kering apabila rata rata hujan 1 bulan kurang dari 60 m.m
Bulan basah apabila rata rata hujan 1 bulan lebih dari 100 m.m
Type curah hujan menurut SCHMIDT – FERGUSON digolongkan menjadi 8 ialah A sampai H,
untuk menentukan curah hujan ini biasanya diambil data curah hujan 10 tahun terachir.
Q = (Rata rata jumlah bulan kering : Rata rata jumlah bulan basah) x 100
Q = Quotient Bulan kering : bulan basah.
Daerah type hujan A –
Q
= 0
- 14,2 %
Daerah type hujan B –
Q
= 14,3
- 33,2 %
Daerah type hujan C –
Q
= 33,3
- 59,9 %
Daerah type hujan D –
Q
= 60,0
- 99,9 %
Daerah type hujan E –
Q
= 100
- 166,9 %
Daerah type hujan F –
Q
= 167
- 299,9 %
Daerah type hujan G –
Q
= 300
- 699,9 %
Daerah type hujan H –
Q
= 700%
- Keatas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar